Home » » Penyakit Asma, Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penanganannya

Penyakit Asma, Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penanganannya


Penyakit Asma,Penyebab, Gejala, Diagnosis,dan PenanganannyaPenyakit asma adalah satu penyakit penyempitan saluran pernafasan yang ditandai dengan inflamasi (peradangan) di saluran napas dan spasme (kejang) akut otot polos bronkiolus. Penyakit ini menyebabkan produksi mukus yang berlebihan dan menumpuk, penyumbatan aliran udara, dan penurunan pertukaran udara di alveolus. Asma terjadi pada individu tertentu yang merespon secara agresif berbagai jenis iritan (penyabab iritasi) di saluran nafas.

Penyebab Penyakit Asma
Ada beberapa faktor resiko yang penyebab penyakit ini, diantaranya yaitu:
-Faktor Genetik/keturunan
Adanya riwayat asma atau alergi dalam keluarga, mengisyaratkan adanya kecederungan genetik/keturunan.
-Terpapar beberapa rangsangan/iritan berulang atau terus menerus, terutama pada masa perkembangan.
Meskipun kebanyakan penderita yang didiagnosis adalah anak-anak, orang dewasa juga dapat terkena penyakit ini tanpa ada riwayat penyakit sebelumnya, Mungkin penyebabnya :
-Alergi yang memburuk atau Infeksi Pernafasan Atas yang berulang, seperti yang dapat terjadi akibat pajanan debu dilingkungan kerja.

Gejala Klinis Penyakit Asma:
1. Dispnea (sesak nafas) yang bermakna
2. Batuk, terutama dimalam hari
3. Pernafasan yang dangkal dan cepat
4. Mengi (bunyi) yang dapat terjadi pada akultasi paru. Biasanya terjadi pada saat ekspirasi, kecuali pada kondisi yang telah parah.
5.Peningkatan usaha pernafasan, ditandai dengan retraksi dada, disertai perburukan kondisi nafas cuping hidung.
6.Kecemasan yang berhubungan dengan ketidak mampuan mendapat udara yang cukup
7.Udara terperangkap karena obstruksi aliran darah, terutama terlihat selama ekspirasi.

Diagnosis Penyakit Asma
-Penyakit asma didiagnosis menggunakan Spirometer yaitu alat yang mengukur dan mengidentifikasi penurunan kapasitas dan penurunan aliran ekspirasi (puncak maksimum)
-Untuk mengevaluasi gejala asma dirumah,tersedia Peak Flowmeter. Dengan alat ini FEV(Force Flow rate) maksimum yang juga disebut juga peak flow diukur selama serangan dan waktu diantara episode asmatik (Catatan: Karena alat pribadi jangan hanya mengukur selama 1 detik,karena akan memberikan nilai yg berbeda dari FEV yang lebih akurat)
-Saturasi hemoglobin dengan oksigen (Saturasi Oksigen) diukur untuk mengetahui bagaimanan darak teroksigenasi dengan baik pada individu yang memiliki gejala asmatik. Teknik ini menempatkan sensor dijari untuk mendapat informasi dengan menilai warna darah yang mengalir didalamnya. Hemoglobin yang tidak bersaturasi lebih gelap dibandingkan dengan yang tersaturasi.
-Analisis Gas Darah mungkin memperlihatkan penurunan konsentrasi oksigen diarteri dan alkalosis respiratoris.

Penanganan Penderita Asma
-Langkah pertama dalam pengobatan adalah mengevaluasi derajat/stadium asma penderita. Asma terbagi menjadi 4 stadium yaitu ringan dan intermiten;ringan dan persisten;moderat/sedang;dan berat. Terapi yang diberikan harus sesuai stadium
-Untuk keempat stadium asma, menghindari terpajan allergen (bahan penyebab alergi) yang telah diketahui adalah tindakan yg penting. Alergen contohnya: asap rokok,asap kayu,debu, dan bulu binatang.
-Pemantauan laju Peak Flow yang sering terutama selama insiden meningkat, seperti pada musim dingin dan musim semi(banyak serbuk sari bunga beterbangan),hal ini sanagat diperlukan bahkan pada asma ringan sekalipun. Jika diketahui penurunan peak flow signifikan,pengobatan harus segera dilakukan bukan ditunggu sampai bertambah parah.

Demikianlah info Penyakit Asma, Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penanganannya, semoga bermanfaat.

Sumber : Buku Saku Patofisiologi Elizabeth J Corwin

0 comments:

Posting Komentar

Kasih Komen Ya